Peringkat Indonesia Ditegaskan di Baa3 oleh Moody Investors Service

Peringkat Indonesia Ditegaskan di Baa3 oleh Moody Investors Service 

Moody Investors Service (Moody’s) kemarin menegaskan peringkat Pemerintah Indonesia di Baa3, peringkat obligasi senior tanpa jaminan di Baa3, dan peringkat program MTN senior tanpa jaminan di (P)Baa3 dengan outlook stabil. Pendorong utama dari penegasan peringkat tersebut adalah dengan ekspektasi bahwa
  1. Indonesia akan mempertahankan neraca yang kuat terhadap pelebaran fiskal defisit saat ini dan 
  2. Pembuat kebijakan akan terus secara efektif mengelola risiko dari rendahnya harga komoditas dan melemahnya pertumbuhan untuk menjamin keberlanjutan posisi pembayaran eksternal Indonesia. 
Outlook stabil mencerminkan pandangan Moody’s bahwa profil kredit Indonesia akan tetap tahan terhadap tekanan dari harga komoditas yang rendah dan volatilitas keuangan internasional.
Kenaikan peringkat dapat terjadi jika
  1. peningkatan yang berkelanjutan dari pendapatan pemerintah, yang didorong oleh diversifikasi sumber pendapatan
  2. perbaikan yang berkelanjutan dari kinerja defisit neraca berjalan dan inflasi
  3. kemajuan dalam menangani kemacetan infrastruktur dan peraturan
  4. pendalaman modal dan pasar kredit lokal yang akan dapat mengurangi ketergantungan pemerintah terhadap pendanaan eksternal
Sedangkan penurunan peringkat kemungkinan besar dapat terjadi karena
  1. harapan bahwa pertumbuhan akan tetap lemah, terutama jika dikaitkan dengan pembalikan upaya reformasi makroekonomi dan struktural saat ini
  2. goncangan dari internal dan eksternal yang meningkatkan kemungkinan bahwa fiskal, utang, atau neraca pembayaran akan melemah secara signifikan dari level saat ini

Lima Multifinance Jajaki Penerbitan Obligasi

 Lima Multifinance Jajaki Penerbitan Obligasi
Diantaranya adalah Indomobil Finance yang berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar yang merupakan bagian dari program Obligasi Berkelanjutan II Tahap III. Indomobil Finance masih menyisakan Rp 1,9 triliun dari program tersebut. Rencananya proses bookbuilding akan dilaksanakan pada akhir Januari atau awal Februari tahun ini. Indomobil Finance berpotensi untuk menerbitkan obligasi dua kali dalam tahun ini, bergantung pada kebutuhan pendanaan, minat investor, dan suku bunga yang ditawarkan. Selain pembiayaan kendaraan bermotor, Indomobil Finance telah memperluas cakupan lini bisnisnya di segmen pembiayaan kepemilikan rumah. Pembiayaan properti tersebut akan dimulai dari internal terlebih dahulu, yakni menyalurkan pembiayaan perumahan bagi karyawan Indomobil Group beserta Salim Group.

Anak usaha Bank Mandiri Tbk, Mandiri Tunas Finance masih menyisakan fasilitas program Obligasi Berkelanjutan senilai Rp 1,4 triliun dan direncanakan akan diterbitkan seluruhnya pada tahun ini. Begitu pula dengan anak usaha Bank BCA Tbk, BCA Finance yang masih memiliki fasilitas pendanaan sebesar Rp 3 triliun dari program Obligasi Berkelanjutan senilai total Rp 4 triliun. Tahun lalu BCA Finance baru menerbitkan Rp 1 triliun dan sisanya akan diterbitkan secara bertahap lebih dari dua kali penerbitan. Pendanaan tersebut digunakan untuk menunjang target pertumbuhan sebesar 11,54% menjadi Rp 29 triliun pada tahun ini dari realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp 26 triliun. Perusahaan pembiayaan grup Astra, FIF Group juga berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 3 triliun pada kuartal I-2016 untuk mendanai target kenaikan pembiayaan menjadi Rp 29 triliun atau 3,57% dibanding Rp 28 triliun pada akhir tahun 2015 lalu. Di sisi lain, CSUL Finance akan mencari dana dari penerbitan obligasi dan MTN pada tahun ini. Namun, perseroan belum menentukan nilai emisi, nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Lelang lelang Surat Utang Negara Oversubscribed 2,1 Kali

Lelang lelang Surat Utang Negara Oversubscribed 2,1 Kali

Yield SUN domestik yang relatif menarik ditengah tren penurunan yield US treasury, mendorong lelang SUN bukukan oversubscribed 2,1 kali. Dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (19/01) kemarin, pemerintah berhasil bukukan total penawaran masuk hingga Rp 25 triliun dari target indikatif senilai Rp 12 triliun. Investor minat tinggi lelang tersebut, pasca selisih (spread) yield 10-tahun SUN domestik dengan US treasury kembali melebar hampir 650 bps, sehari menjelang lelang.

Pemerintah berhasil menyerap dana senilai Rp 14 triliun atau 1,2 kali dari target yang ditetapkan. Semua seri berhasil di menangkan pemerintah, dengan tenor panjang 20-tahun seri FR0072 berhasil diserap senilai Rp 800 miliar. Sedangkan tenor 10-tahun FR0056 dan tenor 15-tahun FR0073, masing-masing berhasil diserap senilai Rp 9 triliun dan Rp 1,9 triliun.

Dalam lelang tersebut, yield rata-rata tertimbang SUN 10-tahun FR0056 berada di level 8,61% atau relatif menarik jika dibandingkan yield US treasury tenor sama yang ditutup di level 2,04% dalam periode yang sama. Selain itu, investor juga minati tenor panjang 20-tahun FR0072 dalam lelang SUN ini, bukukan yield rata-rata tertimbang di level 8,87% dari penawaran yield yang masuk antara 8,80% hingga 9,89%.

Sebagai catatan, pemerintah lebih agresif dibanding lelang SUN sebelumnya. Dalam lelang SUN awal tahun 2016 lalu, pemerintah hanya menyerap dana senilai Rp 12 triliun atau sesuai dengan target yang ditetapkan. Inflasi Desember yang melampaui proyeksi pasar, membuat investor ekspektasikan yield tinggi dalam lelang SUN sebelumnya.

Bank BRI Tawarkan Kupon 8,5%-9,6% & Kupon Eximbank Berpotensi Sama Dengan BRI

Obligasi terbaru yang diterbikan Bank Rakyat Indonesia (idAAA/Stabil) dihargai dengan kupon sebesar 8,5% untuk obligasi bertenor 1 tahun sedangkan untuk tenor 3 dan 5 tahun dihargai dengan kupon masing-masing 9,25% dan 9,60%. Nilai kupon yang ditawarkan pada penerbitan kali ini lebih besar 5-10bps dari kupon yang diberikan BRI pada tahun lalu. Sebelumnya pada Juli 2015 yang lalu, BRI juga telah menerbitkan obligasi dengan jumlah tenor yang sama dengan total emisi sebesar Rp 3 triliun, lebih rendah dari tahun ini yang mencapai Rp 4,65 triliun. 

Adapun Eximbank yang saat ini juga sedang melakukan bookbuilding untuk 3 seri obligasinya juga berpotensi untuk memberikan nilai kupon yang sama dengan BRI. Hal ini mengingat tenor obligasi yang ditawarkan, rating dan profil perusahaan sebagai badan usaha milik negara. Terlebih dari itu, perusahaan juga memberikan nilai kupon yang sama dengan BRI pada tahun lalu. Dalam penerbitan tahun ini, Eximbank menawarkan 3 seri: Seri A (1 tahun) dengan tawaran kupon 8,1%-8,4%, Seri B (3 tahun) dengan kupon 8,7%-9,2% dan Seri C (5 tahun) dengan rentang kupon 9,1%-9,6%. Dengan melihat rentang kupon tersebut maka kami melihat nilai kupon akhir Eximbank bisa mencapai batas teratas dari kupon yang ditawarkan perusahaan.

Utang Luar Negeri Indonesia Naik USD 1 Miliar.


Bank Indonesia (BI) menyatakan utang luar negeri (ULN) Indonesia per November 2015 mencapai USD 304,5 miliar. Posisi tersebut meningkat USD 1 miliar dari bulan sebelumnya senilai USD 303,5 miliar. Kondisi ini berbeda dengan posisi utang luar negeri Indonesia periode Juni hingga September 2015, yang berada dalam tren menurun. Adapun peningkatan utang luar negeri November 2015 ini, merupakan dampak dari pergerakan ekonomi, seiring permintaan meningkat untuk kebutuhan produksi swasta. Data BI menyebutkan, swasta masih mendominasi utang luar negeri senilai USD 166,8 miliar atau sekitar 54,8%. 

Sedangkan kelompok publik atau pemerintah senilai USD 137,7 miliar atau hanya sebesar 45,2% dari total ULN. Bila dilihat pertumbuhan bulan ke bulan, utang luar negeri swasta mengalami penurunan dari sebelumnya USD 166,9 miliar menjadi USD 166,8 miliar. Sedangkan publik meningkat dari USD 136,6 miliar menjadi USD 137,7 miliar.

Penawaran Sukuk Ritel seri 8 Mulai 19 Februari 2016

Penawaran Sukuk Ritel seri 8 Mulai 19 Februari 2016

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) akan melakukan masa penawaran Sukuk Ritel seri 8 (SR008) mulai 19 Februari hingga 4 Maret 2016 mendatang. Kami proyeksikan, pemerintah menawarkan SR008 (3-tahun) tersebut dengan tingkat kupon dalam kisaran 8,5% hingga 8,75% per tahun. Kisaran tingkat kupon tersebut lebih tinggi dari Sukuk Ritel sebelumnya, dimana SR007 (2,1-tahun) pada awal tahun lalu diterbitkan senilai Rp 21,9 triliun dengan kupon sebesar 8,25%. 

Kisaran kupon SR008 tersebut, dipengaruhi volatilitas pasar sekunder obligasi saat ini. Di sisi lain pemerintah juga perlu mencermati kondisi crowding out effect, yaitu keadaan dimana pada periode tersebut para pelaku berlomba-lomba berusaha mendapatkan dana segar dari investor, dengan menawarkan kupon tinggi. Namun, proyeksi tersebut akan dipengaruhi oleh penurunan yield Surat Utang Negara (SUN) tenor sama, dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang menurun 25 basis poin (bps).

Sebagai catatan, rencana penerbitan SR008 ini sempat membuat pergerakan SR007 awal pekan lalu flat. Sukuk Ritel (Sukri) seri 7 (SR007) ditutup di level harga 99,6 dalam perdagangan Jumat (15/01) lalu, relatif flat dibanding Sukuk ritel seri lainnya yang naik hingga 12,5 basis poin dari sehari sebelumnya. Sebelumnya, seri SR007 yang bukukan tren kenaikan harga sejak periode 3Q2015 ini, diakumulasi oleh investor pasca tekanan pasar SUN periode tengah tahun 2015 lalu. Seri SR007 sempat tertekan ke level harga 98,1 pada akhir September 2015 lalu, atau level harga terendah sejak seri ini diterbitkan.

Capital Inflow Asing Rp 2,4 Triliun Sepekan.

Capital Inflow Asing Rp 2,4 Triliun Sepekan

Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), menjadi sentimen positif perdagangan sepekan ini. Investor asing melakukan aksi beli (capital inflow) senilai Rp 2,4 triliun dalam pasar Surat Berharga Negara (SBN). Investor minati yield SBN domestik yang atraktif ditengah tren penurunan yield US treasury.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), kepemilikan investor asing dalam SUN mencapai Rp 565 triliun pada Rabu (20/01) atau meningkat dibanding pekan sebelumnya senilai Rp 562,5 triliun, atau pasca pengumuman penurunan BI rate. Kenaikan kepemilikan tersebut sekaligus merepresentasikan sebesar 38,5% dari outstanding SUN senilai total Rp 1.467,1 triliun dalam periode yang sama. Selain itu, penurunan BI rate tidak langsung direspon dengan penurunan suku bunga kredit, membuat kepemilikan sektor perbankan dalam SBN masih tinggi. Kepemilikan perbankan saat ini senilai Rp 420,1 triliun atau sebesar 28,6%, masih menempati urutan kedua terbesar setelah investor asing.

Berdasarkan data RHB Securities Indonesia, sebagian besar SUN benchmark bukukan penurunan yield kemarin, dengan FR0053 turun paling dalam. Yield SUN tenor pendek 5-tahun FR0053 turun hampir 6 basis poin (bps) ke level 8,42% pada penutupan Kamis (21/01). Kemudian diikuti oleh tenor 15-tahun FR0073 dan 10-tahun FR0056, masing-masing turun 4 bps ke level 8,72% dan turun 3,2 bps ke level 8,47%. Penurunan yield SUN benchmark ditengah penguatan rupiah terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah menguat lebih dari 50 poin ke level Rp 13.907 per dolar AS dalam periode yang sama.

Bank BRI Terbitkan Obligasi Rp 6 Triliun.

Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BBRI) berencana menerbitkan obligasi hingga senilai Rp 6 triliun tahun 2016 ini. Rencana ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Perseroan senilai total Rp 12 triliun. Rencananya, penerbitan tahun ini akan dibagi dalam 2 tahap, masing-masing senilai Rp 3 triliun. 

Adapun, penerbitan obligasi ini untuk memenuhi kebutuhan likuiditas rupiah untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur jangka panjang. Penerbitan obligasi ini juga dalam rangka optimalisasi pendanaan, dengan menjaga loan to funding ratio (LFR) Perseroan diatas 85%. Adapun saat ini, LFR Bank BRI berada pada kisara 87%.

BI Rate Pangkas Suku Bunga Jadi 7,25%

BI Rate Pangkas Suku Bunga Jadi 7,25%
Sejalan dengan pernyataan pada press release sebelumnya, Bank Indonesia pada pertemuan kemarin memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 7,25%. Deposit dan lending facility juga diturunkan 25bps menjadi masing-masing 5,25% dan 7,75%. Dipangkasnya suku bunga tersebut tidak terlepas dari terjaganya inflasi pada tahun 2015 dan berkurangnya ketidakpastian pasar menyusul telah dinaikkannya FFR (Fed Fund Rate) pada Desember yang lalu.

BI pun melihat ada peluang untuk kembali memangkas kembali suku bunga pada pertemuan-pertemuan BI mendatang dengan melihat perkembangan global dan domestik. Inflasi yang diperkirakan masih akan rendah akan memberikan ruang bagi BI untuk kembali memangkas suku bunga acuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sebagai catatan, inflasi di 2015 tumbuh hanya 3,35% yoy, sejalan dengan target inflasi BI yang sebesar 4 plus minus 1% yoy.

Eximbank Tawarkan Obligasi Rp 3 Triliun.

Eximbank

Pasca diturunkannya BI rate, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) kembali menawarkan obligasi dengan indikasi besar kupon 8,1%-9,6% senilai Rp 3 triliun. Sejak Senin (18/1) Eximbank tengah menggelar bookbuilding atas Obligasi Berkelanjutan II Tahap VI tahun 2015 yang merupakan bagian dari PUB II senilai total Rp 24 triliun. Eximbank masih menyisakan Rp 10,69 triliun dari nilai PUB II tersebut. Eximbank akan menawarkan tiga seri obligasi dengan Seri A bertenor 1 tahun dengan tawaran kupon 8,1%-8,4%, Seri B dengan tenor 3 tahun dan tawaran kupon 8,7%-9,2%. Sedangkan Seri C ditawarkan dengan tenor 5 tahun dan rentang kupon 9,1%-9,6%. 

Berdasarkan data KSEI, Eximbank memiliki obligasi jatuh tempo senilai Rp 5,07 triliun pada tahun ini. Tahun lalu Eximbank telah menerbitkan obligasi senilai Rp 8,07 triliun dengan kupon rata-rata 1 tahun sebesar 8,34%, 3 tahun sebesar 9,11% dan 5 tahun sebesar 9,54%. Berdasarkan data IBPA, kupon yang ditawarkan Eximbank kali ini memiliki spread sebesar 34-64bps (1 tahun), 21-71bps (3 tahun), dan 48-98bps (5 tahun) nilai tersebut lebih rendah dari spread saat ini yakni 152bps (1 tahun), 159bps (3 tahun), dan 163bps (5 tahun).

Utang Luar Negeri Indonesia Naik USD 1 Miliar.



Bank Indonesia (BI) menyatakan utang luar negeri (ULN) Indonesia per November 2015 mencapai USD 304,5 miliar. Posisi tersebut meningkat USD 1 miliar dari bulan sebelumnya senilai USD 303,5 miliar. Kondisi ini berbeda dengan posisi utang luar negeri Indonesia periode Juni hingga September 2015, yang berada dalam tren menurun. Adapun peningkatan utang luar negeri November 2015 ini, merupakan dampak dari pergerakan ekonomi, seiring permintaan meningkat untuk kebutuhan produksi swasta. Data BI menyebutkan, swasta masih mendominasi utang luar negeri senilai USD 166,8 miliar atau sekitar 54,8%. Sedangkan kelompok publik atau pemerintah senilai USD 137,7 miliar atau hanya sebesar 45,2% dari total ULN. Bila dilihat pertumbuhan bulan ke bulan, utang luar negeri swasta mengalami penurunan dari sebelumnya USD 166,9 miliar menjadi USD 166,8 miliar. Sedangkan publik meningkat dari USD 136,6 miliar menjadi USD 137,7 miliar.

Modernland dan Dua BUMN Kembali Rencanakan Terbitkan Obligasi

Modernland

Pekan ini terhitung sedikitnya ada tiga emiten yang berencana untuk kembali menerbitkan obligasi tahun ini. Ketiga emiten ini pun berasal dari sektor properti, telekomunikasi dan perbankan. Dari sektor properti, PT Modernland Realty Tbk (idA/Stabil) berniat mengulang kembali penerbitan obligasi seperti tahun kemarin. Obligasi Modernland akan menjadi bagian dari program Obligasi Berkelanjutan I dengan total Rp 2 triliun dimana obligasi tahap I sudah diterbitkan sebesar Rp 750 miliar tahun kemarin. Dana hasil obligasi tersebut rencananya akan digunakan untuk refinancing hutang obligasi global senilai USD 150 juta yang akan jatuh tempo kuartal IV tahun ini. 

Selain itu, dua BUMN yaitu Telekomunikasi Indonesia (idAAA/Stabil) dan Bank Rakyat Indonesia (idAAA/Stabil) juga berencana akan menerbitkan obligasi senilai Rp 5-6 triliun. Untuk BRI, penerbitan akan dilakukan dalam 2 tahap yang masing-masing senilai Rp 3 triliun, sama seperti tahun sebelumnya. Tahun ini, Bank BRI hanya mempunyai satu seri obligasi jatuh tempo pada bulan Juli nanti yaitu sebesar Rp 655 miliar. Sebagai catatan, Bank BRI tahun lalu telah menerbitkan tiga seri obligasi bertenor 1, 3, dan 5 tahun senilai total Rp3 triliun. Adapun penerbitan obligasi oleh Telkomsel (idAAA/Stabil) direncanakan akan digunakan untuk membiayai ekspansi penggunaan kartu SIM 4G dan pemeliharaan menara yang dioperasikan perusahaan.

Dampak Bom Sarinah Terhadap Ekonomi Indonesia

Teroris Sarinah

Setelah bertahun-tahun tidak ada serangan terorisme besar di Indonesia, serangkaian ledakan yang terjadi kemarin di daerah Thamrin, salah satu daerah yang paling utama di Jakarta untuk kantor bisnis dan pusat perbelanjaan. Lokasi juga relatif dekat dengan beberapa kedutaan asing serta gedung PBB. Beberapa ledakan menghancurkan Kantor Polisi terdekat serta gerai Starbuck. Berdasarkan laporan media, ada tujuh korban yang mencakup lima penyerang diduga, dengan 20 orang dilaporkan terluka. Berdasarkan laporan media pula, serangan kemarin tersebut terkait dengan aksi terror dari kelompok ISIS.

Tampaknya kemarin ledakan akan menjadi yang pertama bertindak terorisme besar di Indonesia pasca pengeboman di JW Marriot dan Ritz-Carlton Hotel kembali pada tahun 2009, yang mengambil 9 korban dengan lebih dari 50 orang luka-luka. Banyak analist yang percaya bahwa terorisme tidak risiko spesifik untuk Indonesia, dan yang lebih penting, tidak harus menggagalkan peningkatan potensi ekonomi jangka menengah untuk jangka panjang. Dampak dari kejadian ini kemungkinan hanya akan bersifat sementara. 

Akan tetapi pada jangka pendek, bagaimanapun, akan ada dampak negatif untuk beberapa sektor terutama untuk sektor ritel dan transportasi dengan berkurangnya lalu lintas ke pusat perbelanjaan dan restoran. Sektor lain yang terpengaruh adalah Bisnis dan pariwisata, karena jumalah kunjungan ke Indonesia juga akan terpengaruh serta adanya kemungkinan penerbitan travel warning pasca ledakan terjadi.

Perusahaan yang akan terpengaruh antara lain:

  • Mitra Adiperkasa (MAPI) dan Ace Hardware (ACES) karena sebagai besar outlet mereka berada di pusat perbelanjaan
  • Blue Bird (BIRD) karena adanya potensi pelambatan aktivitas dari wisatawan dan sektor pariwisata ke Jakarta
  • dan Garuda Indonesia (GIAA), untuk sektor ini jelas akan berdampak kurangnya pengunjung ke Jakarta / Indonesia. 
  • Sedangkan untuk tingkat yang lebih rendah, bisa juga menjadi sentimen negatif pada beberapa perusahaan properti yang memiliki belanja portofolio mal seperti Agung Podomoro Land (APLN), Pakuwon (PWON) dan Ciputra Development (CTRA)

Dari 7 serangan terorisme sejak tahun 2000, pasar sebagian besar pulih relatif cepat, dan pada kenyataannya terdaftar 9% sampai 19% kembali positif satu bulan pasca insiden tersebut. Banyak analist percaya bahwa Indonesia akan menerapkan kontrol yang ketat dan pasti akan lebih mengintensifkan intelijen untuk meng-counter terorisme dan juga mencegah serangan lebih lanjut untuk memulihkan stabilitas nasional. 

Ledakan kemarin juga akan meredupkan salah satu katalis positif yang paling penting untuk pasar yaitu Bank Indonesia memotong suku bunga sebanyak 25 bps. Penurunan suku bunga tersebut akan berdampak positif untuk pasar, dan itu bisa dilihat sebagai pertanda kebijakan relaksasi lebih dari Bank Indonesia ke depan. Banyak analist percaya akan ada lagi pemotongan 25 bps  selanjutnya di tahun ini. BI masih memprediksi bahwa perekonomian tidak membaik secara signifikan di 4Q15, meskipun berbagai stimulus fiskal dan makro relaksasi kebijakan prudential.

Investasi Online yang Menjangkau Seluruh Dunia

Investasi Online yang Menjangkau Seluruh Dunia

Investasi online menjadi trend bisnis sekarang di tengah masyarakat. Perkembangannya tidak bisa dilepaskan dengan makin canggihnya teknologi komputerisasi dan internet di dunia maya. Jadi, sebuah bisnis investasi hanya cukup dilakukan secara online, tanpa harus bertemu langsung atau bertatap muka antara Anda dengan pihak kedua. Kondisi semacam itu tentu lebih memudahkan bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan dari sebuah investasi. Ternyata, cara investasi semacam ini bukan hanya dilakukan oleh pebisnis-pebisnis yang sudah berumur saja. Mereka yang berumur muda juga mampu melakukannya. Kepiawaiannya dalam berbisnis investasi secara online bisa didapatkan secara otodidak atau belajar sendiri. Hal itu dikarenakan makin mudah mendapatkan berbaga informasi mengenai bisnis dan investasi di dunia maya. Sudah pasti memanfaatkan teknologi internet.

Keuntungan Investasi Properti yang Menggiurkan Jangan Disiakan

Keuntungan Investasi Properti yang Menggiurkan Jangan Disiakan

Investasi properti merupakan salah satu bisnis jangka panjang yang bisa Anda pilih untuk mendapatkan keuntungan berlipat. Produk properti, seperti rumah, tanah, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan), kios, dan lain sebagainya. Semuanya dapat diperjualbelikan dengan tujuan tertentu. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa bisnis di bidang properti membutuhkan modal besar untuk memulainya. Namun demikian, Anda pun bisa memulainya dengan modal kecil jika mampu dan berminat menggelutinya. Setiap bisnis yang dijalankan dan dikelola membutuhkan proses dengan waktu yang relatif untuk bisa berkembang. Ada pebisnis yang mampu mengembangkan bisnisnya dengan waktu lebih cepat, tetapi ada juga yang lebih lambat. Semua itu tergantung dari diri pebisnis yang bersangkutan. Jika menginginkan lebih cepat maju dan berkembang tentu ada kemauan dari dalam diri untuk merencanakan dan mempraktikkan apa saja yang harus dilakukan.

Mengenal dan Mempraktikkan Cara Investasi Emas yang Aman

Mengenal dan Mempraktikkan Cara Investasi Emas yang Aman

Cara investasi emas dapat Anda jadikan patokan atau batasan saat ingin berinvestasi dengan produk logam mulia ini. Emas memang amsih menjadi barang berharga untuk diperjualbelikan di pasaran. Harga emas di pasaran fluktuatif atau naik turun disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Namun demikian, tiap tahun biasanya harga emas akan selalu naik meskipun kenaikannya kecil. Oleh karena itu, berinvestasi emas menjadi salah satu pilihan berbisnis yang menguntungkan bagi beberapa orang yang meminatinya. Namun demikian, tidak sedikit yang belum mengetahui cara berinvestasi dengan emas. Pasalnya, investasi emas bersifat jangka panjang, tidak seperti menjual produk yang biasa-biasa saja. Oleh karena itu, Anda sebagai calon investor sudah seharusnya mengenal dan memahami cara investasi emas. Untuk lebih jelasnya, silakan membaca uraian di bawah ini.

Tiga Tips Investasi Emas yang Perlu Anda Ketahui

Tiga Tips Investasi Emas yang Perlu Anda Ketahui

Tips investasi emas menjadi sebuah informasi yang dicari banyak orang. Khususnya mereka yang ingin ataupun sudah berkecimpung di bisnis investasi yang satu ini. Tidak sedikit yang hanya ikut-ikutan saja karena kepincut dengan iming-iming keuntungan berlipat yang nanti didapatkannya. Namun, ada juga yang benar-benar siap karena sudah mempelajari seluk beluk berinvestasi emas sebelumnya. Anda yang ingin berinvestasi jangka panjang dengan produk emas, seharusnya mencontoh pihak yang nomor dua. Anda perlu belajar secara mendetail segala macam informasi yang dibutuhkan terkait investasi emas. Berbagai tips perlu Anda baca dan pahami agar dalam praktik bisnisnya tidak mengecewakan di kemudian hari.

Usaha Kreatif yang Semakin Menarik dan Berkembang di Indonesia

Usaha Kreatif yang Semakin Menarik dan Berkembang di Indonesia

Usaha kreatif begit banyak jenis dan macamnya saat ini. Perkembangan bisnis di bidang industri kreatif di Indonesia memang sedang naik daun. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin terbuka lebar. Oleh karena itu, tidak sedikit orang atau pihak yang menggelutinya karena prospek ke depannya cukup cerah. Anak-anak muda yang biasanya lebih banyak menekuni bidang kreatif dan terjun tangsung di dalam bisnisnya. Pasalnya, mereka lebih melek akan perkembangan teknologi, terutama internet dan komputerisasi. Tidak bisa dipungkiri bahwa kedua teknologi tersebut saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain. Komputer dapat mengakses internet, sementara teknologi internet hanya bisa diakses dengan mengapliaksikannya dengan komputer atau gadget di dunia maya.

Mencari Peluang Usaha Baru bagi Pebisnis Muda yang Berjiwa Wirausaha

Mencari Peluang Usaha Baru

Peluang usaha baru menjadi informasi yang paling dicari oleh mereka berjiwa wirausaha di Indonesia. Bukan hanya yang sudah berumur tua, tetapi mereka yang masih muda umur belasan tahun juga tidak kalah sengitnya dalam mencari peluang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang sudah banyak muda-mudi Indonesia yang memulai bisnis di usia muda. Mulai dari lulus SMA mereka belajar nagaimana cara berjualan produk tertentu yang baik dan benar. Biasanya, anak-anak muda tersebut belajar dari orang tua, saudara, atau teman-temannya. Sedikit demi sedikit mereka dapat mengambil pelajaran berbisnis. Setelah lulus sekolah, tidak menutup kemungkinan mereka terjun langsung ke dunia bisnis. Meskipun kenyataannya, mereka melanjutkan studinya di tingkat perguruan tinggi, tetapi sambil berbisnis.

Mempelajari Usaha Budidaya Belut yang Relatif Mudah

Mempelajari Usaha Budidaya Belut yang Relatif Mudah

Usaha budidaya belut bagi mereka yang berminat memang cukup menarik untuk digeluti. Pasalnya, permintaan di pasaran juga cukup banyak. Baik belut yang masih dalam kondisi hidup maupun sudah diolah menjadi makanan yang lezat. Anda mungkin sudah mengetahui bahwa habitat alami belut ada di lumpur dan persawahan. Oleh karena itu, cara pembudidayaannya juga relatif mudah karena tidak perlu menyediakan tempat atau lahan yang luas. Anda bisa membuat wadah budidaya belut dari kolam terpal dengan ukuran yang sudah disesuaikan dengan jumlah belut. Tentu saja kolam terpal tersebut akan diberi tanah yang dicampur air sehingga menjadi lumpur seperti di habitat aslinya. Semua itu dapat dipelajari sedetail mungkin dengan membaca berbagai sumber referensi yang ada.

Mulai dari Hobi Menjadi Usaha Ternak Burung Hias yang Menguntungkan

Mulai dari Hobi Menjadi Usaha Ternak Burung Hias yang Menguntungkan

Usaha ternak burung hias memang identik dengan hobi pria dewasa yang menyukainya. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan kaum wanita juga ada yang menyenanginya. Burung-burung hias dengan berbagai jenis, warna bulu, serta kicauannya menjadi daya tarik tersendiri bagi Anda sekalian. Segi estetika dan kecintaan terhadap hewan yang disebut burung hias menjadikan mereka rela merogoh kocek untuk memilikinya. Bukan hanya memiliki burung hiasnya saja, tetapi dengan semua pernak-pernik pendukungnya. Misalnya, sangkar burung, makanan, vitamin, dan lain sebagainya. Semua itu menjadi sebuah peluang bisnis yang tidak boleh disia-siakan. Oleh karena itu, Anda yang menyukai hobi memelihara burung hias tidak ada salahnya untuk ikut berbisnis di dalamnya. Dengan begitu, Anda bisa menyalurkan hobi sekaligus mendapatkan keuntungan yang tidak sedikit.

Menggeluti Usaha Peternakan Skala Kecil yang Tetap Menguntungkan




Usaha peternakan menjadi salah satu bidang bisnis yang bisa ditindaklanjuti dengan maksimal. Prospek bisnisnya begitu bagus dan masih terbuka lebar peluangnya. Anda pun bisa memilih salah satu jenis produk peternakan yang akan dibisniskan. Mulai dari hewan berkaki empat, seperti sapi, kambing, dan sebagainya hingga hewan berkaki dua atau unggas, seperti ayam, bebek, burung puyuh, atau yang lainnya. Bukan hanya beternak saja, tetapi hasil peternakannya juga dapat dijual dengan keuntungan yang tidak sedikit. Sebagai contoh, penjualan daging atau susu sapi, daging atau susu kambing, daging atau telur ayam, bebek, burung putuh, dan lain sebagainya. Dengan begitu, usaha peternakan memang begitu luas cangkupannya. Setiap orang atau pihak dapat melakukan bisnis yang digelutinya dengan menyesuaikan produk peternakan yang ingin dijualnya. Selanjutnya, informasi terkait dicari untuk dipelajari secera mendetail, sebelum memutuskan untuk terjun ke dalam bisnisnya.

Apa yang menarik dari usaha peternakan?

Hasil dari peternakan sangat dibutuhkan oleh banyak orang. Mereka membutuhkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk pemenuhan konsumsi rumah tangga. Misalnya, daging sapi yang dibutuhkan untuk dinasak dan dikonsumsi. Daging sapi mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam porsi yang seimbang. Begitu juga dengan produk peternakan lainnya, seperti susu atau daging ayam. Tingginya angka permintaan di konsumen membuat bisnis di bidang peternakan semakin menggiurkan untuk ditekuni. Anda yang tertarik dapat memulainya dari bisnis kecil-kecilan terlebih. Tidak perlu memakai modal besar yang beresiko tinggi. Namun, perlu dipikirkan juga perkembangan usaha peternakan dengan menjual produk apa.

Produk peternakan yang bisa dijual dengan modal kecil

Anda bisa menjual telur ayam yang produknya bisa didapatkan langsung dari peternak. Dengan kata lain, Anda sebagai pengepul telur ayam. Selanjutnya, telur ayam tersebut bisa Anda jual lagi di pasar tradisional kepada para pengecer. Selain itu, Anda bisa mengembangkan bisnis dengan menjual telur ayam dengan kreasi tertentu untuk dijadikan makanan yang lezat. Dengan begitu, usaha peternakan akhirnya merambah ke bisnis kuliner yang sama-sama prospektifnya.

Merintis Usaha Laundri dengan Modal Kecil

Merintis Usaha Laundri dengan Modal Kecil

Usaha laundri merupakan salah satu bisnis yang cukup menjanjikan untuk ditindaklanjuti sekarang. Kebutuhan masyarakat akan jasa mencuci pakaian cukup meningkat. Terutama mereka yang berdomisili di kota besar. Pasalnya, aktivitas sehari-hari yang sibuk menjadikan orang-orang tidak memiliki waktu luang untuk mencuci pakaiannya sendiri. Oleh karena itu, mereka membutuhkan jasa laundri yang dapat menjamin semua pakaiannya bersih dan wangi. Semakin banyak orang yang ingin mencucikan pakaiannya, maka berbanding lurus dengan pendapatan jasa laundri yang menawarkannya. Hal itu menjadikan bisnis yang satu ini masih terbuka lebar peluangnya. Anda yang tertarik silakan menindaklanjuti dengan merencanakan terlebih dulu secara mendetail apa saja yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha laundri.