Tahun 2016, Masa Puncak Jatuh Tempo Utang |
Total nilai surat utang (obligasi) yang jatuh tempo tahun 2016 ini mencapai Rp 320,9 triliun, terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan obligasi korporasi, masing-masing senilai Rp 268,1 triliun dan Rp 52,8 triliun. Nilai tersebut lampaui obligasi jatuh tempo tahun 2017 yang hanya senilai Rp 152,1 triliun (SUN senilai Rp 88,2 triliun, dan obligasi korporasi Rp 63,9 triliun). Tingginya nilai obligasi jatuh tempo tahun ini, berdampak akan adanya perebutan likuiditas baik dari pemerintah maupun perusahaan untuk menerbitkan obligasi baru sebagai refinancing. Tren penurunan yield seiring penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate), sebagai faktor mendorong perusahaan mendorong penerbitan obligasi, atau bahkan nilainya melebihi nilai obligasi yang jatuh tempo.
Dari sisi obligasi pemerintah, setidaknya terdapat 4 seri yang akan jatuh tempo tahun ini, yaitu: 2 SUN seri fixed rate (FR) dan 2 seri ritel yang akan jatuh tempo tahun 2016 ini. Keempat seri tersebut adalah: FR0030 dengan outstanding senilai Rp 9,1 triliun jatuh tempo pada Mei 2016; FR0055 Rp 13,3 triliun pada September 2016; Sukuk Ritel 5 (SR005) Rp 14,9 triliun pada Februari 2016; dan Obligasi Negara Ritel 10 (ORI010) senilai Rp 20,2 triliun pada Oktober 2016 mendatang. Keempat seri tersebut bergerak mixed Rabu (17/02) kemarin, dengan SR005 sudah membukukan harga flat di level 100, berdasarkan data RHB Securities Indonesia. SR005 akan jatuh tempo akhir Februari ini, atau bertepatan dengan masa penawaran Sukuk ritel baru seri SR008.
Research PT. RHB Securities Indonesia
EmoticonEmoticon