Ekonomi BangetBeritaObligasiSahamBerita Emiten : Obligasi Siap Rilis di Desember Capai Rp 4,9 Triliun, XL Axiata Tawarkan 4 Seri Sukuk Dengan Imbal Hasil Hingga 11% dan XL Axiata Tawarkan 4 Seri Sukuk Dengan Imbal Hasil Hingga 11%
Berita Emiten : Obligasi Siap Rilis di Desember Capai Rp 4,9 Triliun, XL Axiata Tawarkan 4 Seri Sukuk Dengan Imbal Hasil Hingga 11% dan XL Axiata Tawarkan 4 Seri Sukuk Dengan Imbal Hasil Hingga 11%
Obligasi Siap Rilis di Desember Capai Rp 4,9 Triliun.
Berdasarkan data yang kami rangkum, terdapat setidaknya 6 emiten yang siap untuk merilis obligasi di Desember ini dengan nilai total mencapai Rp 4.9 triliun. Dua diataranya adalah dari sektor telekomunikasi yaitu XL axiata yang akan menerbitkan sukuk dengan nilai jumbo sebesar Rp 1,5 triliun dan Indosat dengan total penerbitan Rp 900 miliar (obligasi konvensional; Rp 794 miliar, sukuk; Rp 106 miliar). Kemudian dari sektor perbankan ada Bank Jateng yang siap menerbitkan obligasi subordinasi Rp 500 miliar. Sedangkan dari sektor multifinance terdapat 3 emiten yaitu; WOM Finance Tbk dan Mandiri Tunas Finance dengan penerbitan masing-masing Rp 600 miliar dan Bima Finance sebesar Rp 300 miliar. Sedangkan tambahan Rp 500 miliar akan diterbitkan oleh Summarecon Agung Tbk.
XL Axiata Tawarkan 4 Seri Sukuk Dengan Imbal Hasil Hingga 11%.
Sukuk XL Axiata yang akan diterbitkan Desember mendatang akan dibagi dalam 4 seri yaitu: Seri A (1 tahun) senilai Rp 494 miliar menawarkan imbal hasil setara 8,75%, Seri B (3 tahun) senilai Rp 258 miliar dengan imbal hasil 10,25%, Seri C (5 tahun) dan Seri D (7 tahun) masing-masing senilai Rp 323 miliar dan Rp 425 miliar dengan tawaran imbal hasil 10,5% dan 11% per tahun. Yang menjadi obyek ijarah dalam sukuk ini adalah hak manfaat atas peralatan telekomunikasi milik Perseroan. Sukuk ini mendapat peringkat AAA(idn) dari Fitch Ratings Indonesia. Penawaran umum akan digelar pada 25-27 November 2015 dan dicatatkan di BEI pada 3 Desember 2015.
Indikasi Kupon Subdebt 7 tahun Bank Jateng 11,75%-12,4%
Obligasi Bank Jateng senilai maximum Rp 500 miliar dengan tenor 7 tahun ditawarkan dengan kisaran kupon 11,75% hingga 12,4%. Obligasi subordinasi yang telah diberikan peringkat idA- oleh Pefindo ini memiliki tenor selama 7 tahun. Hasil obligasi subordinasi ini rencananya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha dan memperkuat struktur permodalan.
Kupon Bima Finance 11,75%-14.5%.
Bima Multi Finance menawarkan kupon 13%-13,5% untuk obligasi Seri A (1 tahun) dan seri B (3 tahun) sebesar 14%-14,5%. Seluruh dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Walaupun menyandang peringkat BBB, namun perseroan yakin obligasinya akan terserap oleh perusahaan asuransi yang telah bermitra dengan perseroan.
S&P Downgrade TBIG dan SRIL.
Dalam perubahan peringkat, Standard & Poor’s (S&P) menurunkan peringkat Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menjadi BB-/Stabil dari BB/Stabil yang dipicu oleh kebijakan perusahaan yang ingin meningkat keuntungan pemegang saham. Hal tersebut akan mendorong kebijakan finansial yang lebih agresif dan toleransi terhadap hutang yang lebih tinggi. Kebijakan tersebut juga diprediksi akan membuat cash flow dan debt servicing ratio perusahaan akan mengecil. Seperti diberitakan pada 23 November bahwa TBIG pada 2016 akan mengeluarkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk dividen atau buyback saham dan jumlah tersebut akan bertambah setiap tahunnya. Selain menurunkan rating TBIG, S&P juga menurunkan outlook PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dari stabil menjadi negatif dengan rating tetap dipertahankan pada BB-. Penurunan outlook tersebut dipicu oleh ekspektasi cash flow perusahaan yang akan menurun menyusul masih tingginya belanja modal dalam 12 bulan kedepan dan hal tersebut akan menekan likuiditas SRIL. Outlook yang negatif tersebut merefleksikan kemungkinan downgrade peringkat dalam 6 hingga 12 bulan kedepan jika investasi dan belanja modal perusahaan tetap menguras likuiditas SRIL.
EmoticonEmoticon