Pemerintah Antisipasi Crowding Out






Pemerintah mengantisipasi risiko perebutan dana masyarakat (crowding out) di pasar keuangan domestik seiring dengan besarnya penerbitan surat berharga negara dengan yield yang lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga deposito. Potensi crowding out ini disebabkan oleh likuiditas negara yang cukup ketat, sehingga Kementerian Keuangan akan bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk melihat kondisi likuiditas. Penerbitan SBN akan dilakukan saat kondisi likuiditas domestik tidak ketat, dan memiliki target penerbitan gross Rp 542,5 triliun, lebih dari Rp 200 triliun akan kembali masuk ke perbankan. 
Dana yang dihimpun ini juga akan segera cair ke perbankan dan masyarakat. Terkait dengan Yield SBN, terdapat tren penurunan imbal hasil obligasi negara. Sejak menyentuh level tertinggi sebesar 9,81% pada September 2015, yield obligasi negara tenor 10 tahun turun ke level 7,97% pada Maret 2016, penurunan lebih dari 180 bps. Berdsarkan keputusan DJPPR No. 73/PR/2015 tentang Strategi Pembiayaan Tahunan Melalui Utang 2016, target penerbitan SBN valas direncanakan sebesar ekuivalen USD 9,35 miliar (24% total penerbitan SBN gross). Penerbitan SBN berdenominasi mata uang asing dapat dimaksimalkan hingga 30% dari target penerbitan SBN bruto.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »