Berita Ekonomi : Ekpor Turun 17,58% YoY dan Indonesia-Australia Kerja Sama Currency Swap Rp 100 Triliun.



Ekpor Turun 17,58% YoY, Neraca Perdagangan Catatkan Defisit. 

BPS menyatakan kinerja ekspor Indonesia pada November 2015 yang tercatat mencapai USD 11,16 miliar, turun 17,58% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD 13,54 miliar. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia pada periode Januari-November 2015 mencapai USD 138,42 miliar atau menurun 14,32% dibandingkan dengan periode yang sama 2014, demikian juga ekspor nonmigas mencapai USD 121,08 miliar atau menurun 9,43%. Alhasil, defisit kembali terjadi di bulan November setelah dua belas bulan sebelumnya mengalami surplus. Defisit perdagangan di November tercatat sebesar USD 346,4 juta sedangkan bulannya sebelumnya tercatat surplus USD 1,01 miliar.

Indonesia-Australia Kerja Sama Currency Swap Rp 100 Triliun. 

Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/ RBA), menandatangani kerja sama bilateral currency swap arrangement (BCSA) yang berlaku efektif mulai 15 Desember 2015. Kerja sama ini memungkinkan swap mata lokal antara kedua bank sentral hingga senilai AUD 10 miliar, atau setara Rp 100 triliun, berlaku efektif selama tiga tahun dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak. Selain komitmen kedua bank sentral menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan regional, perjanjian ini untuk mendorong perdagangan bilateral. BCSA berfungsi memfasilitasi perdagangan, menggunakan mata uang lokal, sehingga menurunkan permintaan terhadap hard currency yang berdampak pada stabilitas nilai tukar. Sebelumnya, BI juga telah menandatangani kesepakatan BCSA dengan tiga bank sentral lain, yaitu: bank sentral China senilai 100 miliar yuan, Korea Selatan senilai KRW 10,7 triliun atau setara Rp 115 triliun, dan Jepang senilai USD 12 miliar.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »