Berita Emiten : Jokowi Tawarkan SBN pada Investor Timur Tengah, Dua Multifinance Siap Rilis Obligasi di Kuartal 4 dan Minim Pasokan, Dorong Harga FR0070

Jokowi Tawarkan SBN pada Investor Timur Tengah
Jokowi Tawarkan SBN pada Investor Timur Tengah

Jokowi Tawarkan SBN pada Investor Timur Tengah

Dalam kunjungan kerjanya akhir pekan lalu, Presiden Jokowi tawarkan investor negara-negara Timur Tengah, untuk berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia. Qatar sebagai salah satu negara Timur Tengah, dipercaya miliki sumber dana cukup besar terutama dalam hal portofolio. 

Jokowi juga bertemu dengan sejumlah pimpinan lembaga keuangan, seperti: Islamic Development Bank (IDB), atau Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). IDB berkomitmen berikan pinjaman senilai USD 5 miliar. Selain Timur Tengah, sebelumnya Jokowi juga telah mengunjungi Singapura, dan China untuk tujuan yang sama.

Dua Multifinance Siap Rilis Obligasi di Kuartal 4

Untuk membiayai aktivitas usahanya, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi pada kuartal empat ini. MTF akan merilis Obligasi Berkelanjutan II senilai total Rp 2 triliun dengan tahap pertama akan dirilis pada November atau Desember dengan nilai Rp 600 miliar.

Saat ini MTF sedang menunggu hasil pemeringkatan dari Pefindo, sebelumnya Pefindo menyematkan peringkat ‘idAA/Stabil’. Hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk pendanaan kredit kendaraan roda empat. Hal senada juga datang dari WOM Finance.

Anak usaha dari Bank Maybank Indonesia ini membutuhkan dana sebesar Rp 1,8 triliun untuk penyaluran kredit pada semester akhir tahun ini. Selain telah mengamankan pendanaan dari induk usahanya, WOM Finance juga berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II senilai total Rp 4 - 5 triliun. Namun WOM Finance masih menunggu waktu yang tepat untuk penerbitannya tersebut.

Minim Pasokan, Dorong Harga FR0070

Yield yang atraktif namun minimnya pasokan, membuat benchmark FR0070 (8,5-tahun) bukukan kenaikan harga hingga 170 bps pada perdagangan Kamis (17/09) kemarin, berdasarkan data RHB OSK Securities Indonesia. Kenaikan ini lampaui harga SUN benchmark lainnya yang naik antara 42 bps – 140 bps. Sejak Mei lalu, pemerintah sudah tidak menawarkan seri FR0070 ini dalam setiap kali lelang SUN. Selain itu, FR0070 yang sempat bukukan yield di level 9,50% pekan ini atau tertinggi sejak seri ini diterbitkan Agustus 2013 lalu, memicu investor melakukan aksi beli selektif seri ini.

Kebijakan the Fed tetap mempertahankan suku bunga rendahnya, berpeluang memberikan sentimen positif bagi pasar SUN. Kemarin, benchmark FR0070 paling banyak ditransaksikan, bukukan volume perdagangan senilai Rp 2,8 triliun. Kemudian diikuti oleh benchmark FR0069 (3,6-tahun) senilai Rp 2,4 triliun, pasca investor minati tenor pendek ditengah penentuan suku bunga the Fed.

Walaupun akan digantikan oleh benchmark baru FR0056 (11-tahun), kami proyeksikan FR0070 masih aktif ditransaksikan, seiring seri ini miliki likuiditas paling baik diantara seri fixed rate lainnya. Sebagai catatan, FR0070 miliki outstanding hingga senilai Rp 125 triliun, dibanding seri fixed rate lainnya yang senilai antara Rp 918 miliar (FR0032; 2,8-tahun) hingga Rp 92,4 triliun (FR0068; 18,5-tahun), per Agustus 2015 berdasarkan data IDX.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »