Berita Emiten : BII Finance Rilis Obligasi Rp 500 Miliar, Lelang SUN FR0056, dan Likuiditas Senilai Rp 12,7 Triliun

BII Finance Rilis Obligasi Rp 500 Miliar
BII Finance Rilis Obligasi Rp 500 Miliar
BII Finance Rilis Obligasi Rp 500 Miliar

PT BII Finance Center akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2015 senilai Rp 500 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari OB I yang berjumlah Rp 5 triliun yang akan diterbitkan dalam tempo 2 tahun. Setelah menerbitkan obligasi ini, perusahaan juga berencana akan merilis kembali obligasi lanjutan di 1H2016 dengan jumlah yang masih belum ditentukan.

Porsi pendanaan terbesar perusahaan berasal dari joint financing dengan induk usahanya yaitu PT Bank Maybank Indonesia, TBk yang mencapai hingga 70% dari total pendanaan. Perusahaan tidak memiliki pinjaman dalam kurs asing. Dana hasil obligasi tersebut akan digunakan untuk sebagai modal kerja perusahaan. Sampai September 2015, penyaluran pembiayaan perusahaan mencapai Rp 6 triliun lebih.

Lelang SUN FR0056, dan Likuiditas Senilai Rp 12,7 Triliun

Relatif tinggi minat investor, baik pasar sekunder maupun premir, membuat pemerintah kembali tawarkan FR0056 (10,9-tahun) dalam lelang SUN perdana Q4-2015 pada Selasa (13/10) pekan depan. Benchmark baru 10-tahun ini, berhasil ditransaksikan lebih dari Rp 950 miliar kemarin, lampaui benchmark baru lainnya (FR0053, FR0073, dan FR0072) yang senilai antara Rp 179 miliar hingga Rp 225 miliar, berdasarkan data IDX. Selain itu, tingginya minat FR0056 juga ditopang likuiditas tinggi senilai Rp 12,7 triliun di pasar obligasi pekan depan.

Rerata yield diatas 9% dalam sepekan, membuat investor melakukan aksi beli selektif benchmark baru pengganti FR0070 ini. Selain itu, tingginya minat investor terhadap FR0056 juga terlihat pada pasar premir lelang SUN sebelumnya, bukukan permintaan masuk hingga Rp 2,7 triliun (lebih dari 30%) dari total permintaan lelang SUN akhir September lalu.

Sebagai catatan, FR0056 bukukan harga sekaligus yield masing-masing di level 95,3 dan 9,07% kemarin, berdasarkan data RHB OSK Securities Indonesia. Sementara itu, Kami proyeksikan terdapat likuiditas senilai Rp 12,7 triliun, seiring akan jatuh temponya obligasi ritel seri ORI009 pada 15 Oktober mendatang. Namun, pembatasan penyerapan hingga senilai Rp 12 triliun, akan membuat pemerintah kembali selektif dalam lelang kali ini. Selain FR0056, pemerintah juga tawarkan seri benchmark baru FR0053 (5,8-tahun) dan FR0072 (20,6-tahun) dalam rencana lelang SUN pekan depan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »