Tenor Pendek PBS009 Paling diminati Investor


Volatilitas di pasar sekunder mendorong investor kembali minati tenor pendek 1,8-tahun seri PBS009 dalam lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/ Sukuk) pada Selasa (09/02) kemarin. Selain selektif, investor juga bersikap wait and see mencermati tenor yang lebih panjang daripada tenor pendek, ditengah penantian rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) pekan depan. PBS009, seri Sukuk yang terbit pertengahan tahun lalu, bukukan penawaran masuk hingga Rp 5,2 triliun, jauh melampaui 3 seri PBS lainnya dalam lelang Sukuk kemarin.

Sukuk Berbasis Proyek (Project Based Sukuk/ PBS) seri 9 (PBS009) (reopening) bukukan rasio nominal dimenangkan terhadap penawaran masuk (bid to cover ratio) sebesar 1,8 kali, atau pemerintah berhasil menyerap dana hampir senilai Rp 3 triliun dari penawaran masuk seri ini. Selain volatilitas tinggi, investor minati tenor pendek ini untuk mengurangi risiko rendahnya likuiditas Sukuk di pasar sekunder. Adapun yield yang ditawarkan PBS009 masih wajar, atau relatif lebih tinggi jika menggunakan perbandingan Sukuk seri SR007. Seri PBS009 bukukan yield rata-rata tertimbang di level 8,11%, lebih tinggi dibanding yield Sukuk Retail Seri 7 (SR007) di level 7,95% pada penutupan kemarin berdasarkan data RHB Securities Indonesia. Seri PBS009 dan SR007 miliki jatuh tempo yang berdekatan, atau masing-masing pada Januari 2018 dan Maret 2018.

Di sisi lain, investor juga minati Sukuk tenor pendek (Surat Perbendaharaan Negara Syariah/ SPN-S). Sukuk seri SPN-S 10082016 (new issuance) bukukan penawaran masuk senilai Rp 5,2 triliun. Namun, tingginya ekspektasi yield investor terhadap seri ini, membuat pemerintah hanya menyerap senilai Rp 500 miliar. Penawaran yield tertinggi seri ini oleh investor mencapai 7,75%, atau 66 basis poin (bps) relatif lebih tinggi dibanding yield PBS008 dengan tenor yang hampir sama, pada penutupan di pasar sekunder.



Research PT. RHB Securities Indonesia

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »