Berita Emiten ; Transaksi Obligasi Ramai, Indosat Kurangi Utang Valas USD 200 Juta, Konsorsium Kereta Api Cepat diperbolehkan untuk Menerbitkan Obligasi dan Pefindo Menurunkan Peringkat Medco Jadi A+

Transaksi Obligasi Ramai

Aktivitas perdagangan obligasi korporasi di pasar sekunder kembali ramai pada awal pekan ini (9/8/2015). Frekuensi transaksi harian meningkat menjadi 109 kali transaksi dari 48 kali transaksi pada penutupan pekan lalu. Volume transaksi pun mengalami kenaikan dari Rp 441,8 miliar menjadi Rp 734,2 miliar. Investor terlihat melakukan aksi beli pada Eximbank 6,4% 2016 yang kembali tercatat ke dalam 5 besar obligasi yang paling sering ditransaksikan. Yield Eximbank 6,4% 2016 turun ke level 8,35% (-59 bps) dengan 7x ditransaksikan dan total volume Rp 65 miliar. Selain itu, Adira Finance 8,75% 2016 tercatat sebagai obligasi yang paling aktif diperdagangkan dengan volume yang paling besar.

 Indosat Kurangi Utang Valas USD 200 Juta

Dikarenakan tingginya porsi utang valuta asing (valas) hingga 30% (USD 500 juta) dari total utang, membuat PT Indosat, Tbk (ISAT) berencana mengurangi utang senilai USD 200 juta pada Q4-2015. Keputusan ini akan mengurangi dampak rugi selisih kurs, seiring fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Perseroan akan membayar sebagian utang valas tersebut dari kas internal denominasi rupiah, sehingga menekan porsi utang valas Perseroan menjadi 15% - 20% hingga akhir 2015. Sebagai catatan, per akhir Juni 2015, utang jatuh tempo Indosat senilai Rp 11,4 triliun (Rp 1,8 triliun, dan denominasi dolar AS setara Rp 9,6 triliun) dalam 12 bulan kedepan.

Konsorsium Kereta Api Cepat diperbolehkan untuk  Menerbitkan Obligasi

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 107/2015 yang sudah disahkan pada 6 Okt 2015, disebutkan dalam konsorsium tersebut bahwa BUMN untuk Kereta Api cepat dari Jakarta sampai Bandung, dipersilahkan untuk menerbitkan obligasi yang akan digunakan mendanai proyek tersebut. Dan juga China Development Bank berjanji akan menyalurkan pinjaman lunak sebesar USD 5 miliar untuk pembiayaan projek Kereta Api cepat Jakarta-Bandung.Konsorsium Kereta Api cepat sendiri berangotakan Wijaya Karya (WIKA), Kereta Api Indonesia, Jasa Marga (JSMR) dan Perkebunan Nusantara VIII.

Pefindo Menurunkan Peringkat Medco Jadi A+

Pemeringkat Efek Indonesia atau yang biasa dikenal dengan Pefindo menurunkan peringkat dari PT. Medco Energi Internasional Tbk beserta Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2012-2013, Obligasi Berkelanjutan USD I Tahun 2011-2012 dan Obligasi III tahun 2012 yang sebelumnya ‘idAA-‘ menjadi ‘idA+’. Penurunan peringkat ini berakibat dari merosotnya harga minyak mentah dunia yang berimbas pada menurunnya revenue dan profits dari PT. Medco Energi Internasional Tbk. Pada semester I-2015, harga minyak mentah dunia -48,6% yang berdampak pada revenue dan profits PT. Medco Energi Internasional Tbk yang juga mengalami penurunan sebesar -22,4% dan EBITDA juga mengalami penurunan sebasar -35,7%.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »